Senin, 26 Juli 2010
Automatic Transmission Fluid (ATF)
ntuk dapat memilih ATF dengan baik, sedikit banyak kita harus mengetahui apa itu ATF, fungsinya, serta karakteristik dari fuida/cairan itu sendiri. Oli transmisi otomatis atau lebih populer dengan istilah ATF (Automatic Transmission Fluid) merupakan cairan yang mempunyai kualitas sangat tinggi dengan berbagai macam bahan tambahan. ATF ditekan oleh pompa oli dan dikirim ke torque converter dimana fluida ini digunakan untuk memindahkan tenaga putar mesin dan momen ke transmisi.span class="fullpost">
Aktifitas tekanan ATF dikontrol oleh katup hidrolik melalui trasmisi ke shift gear dan melumasi komponen-komponen yang berputar dari transmisi, seperti planetary gear, clutch, bearing, shaft,dll.
SYARAT-SYARAT ATF
- Kekentalannya sesuai
ATF sasarannya untuk jangkauan temperatur yang besar dar i-25 C sampai 170 C. Oleh karena itu kekentalan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kemampuan mengoperasikan torque converter, hydrolik kontrol, dll. Indek kekentalan ATF suatu cara untuk memperbaiki dan memelihara kekentalan mulai temperatur rendah sampai tinggi.
- Stabil terhadap panas dan oksidasi
Temperatur ATF mencapai 100 C pada kecepatan normal dan naik sekitar 150 C pada kecepatan sedang. Temperatur dari komponentransmisi yang bernama disc clutch panasnya naik sampai kisaran 350 C atau lebih. Untuk mengatasi hal ini ATF harus mempunyai daya tahan panas yang baik. Bila tidak, keburukannya bila terjadi panas yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya reaksi kimia dan membantu tebentuknya kotoran. dimana kotoran akan mengakikabatkan penyumbatan katup hidrolik kontrol dan mengganggu kerja transmisi secara normal. Sebab itulah ATF mengandung bahan oxidation preventive.
- Tidak berbusa
ATF dikocok dengan cepat oleh pompa impeller sehingga sehingga menimbulkan busa. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya perpindahan momen mesin, disc clutch, dan gesekan brake band bila memakai oli yang berbusa. Untuk menghindari terjadinya busa dapat diberikan bahan tambahan anti-foaming agent.
- Koefisien gesek sesuai
Clutch disc dan brake disc atau brake band dioperasikan oleh tekanan hidrolik ATF. Apabila koefisien gesek antara clutch disc dan clutch plate atau antara brake baud dengan drum terlalu rendah penyerapannya akan kecil, besar kemungkinan akan terjadi slip. Kejadian ini akan menghambat perpindahan momen mesin, perpindahan clutch dan pemakaian brake disc atau brake baud. Koefisien gesek yang terlalu besar akan menambah getaran yang besar oleh adanya operasi dari brake disc atau brake baud dan clutch disc yang mempengaruhi dalam pengendaraan. Untuh mengendalikan hal ini dapat menggunakan ukuran bahan tambahan coefisien of friction adjusting agent yaitu bahan tambahan yang dapat mengatur koefisien gesek.
- Berwarna
Dimaksudkan untuk membantu membedakan ATF dengan minyak lain. Biasanya ATF diwarnai merah atau kekuning-kuningan. Juga untuk membantu teknisi mengetahui kebocoran dari transmisi. Sejalan dengan pemakaian, ATF akan menjadi hitam oleh cemaran dari kotoran sehingga kondisi ATF dapat mudah diketahui karena warnanya.
- Bahan tambah lainnya
ATF harus tidak mengurangi efek kemampuan seal, gasket, brake baud dan pengikisan disc. Oleh sebab itu cleansing agent ditambahkan pada ATF untuk mencegah terbentuknya kotoran selama proses oksidasi, pengikisan karena pemakaian dan pencemaran oleh kotoran.
Tuas transmisi
Tuas transmisi pada kendaraan adalah tuas yang digunakan untuk memindahkan perbandingan gigi pada sistem transmisi kendaraan. Tuas biasanya ditempatkan dilantai mobil, di dashboard atau di bawah stang kemudi mobil. Pada sepeda motor biasanya ditempatkan di pijakan kaki sebelah kiri kiri, atau di stang kemudi kiri pada Vespa lama.
Pada contoh tuas transmisi seperti pada gambar, terdapat 4 gigi percepatan maju dan 1 mundur dimana huruf N untuk menunjukkan netral, 1,2,3 dan 4 menunjukkan gir maju nomor dan R untuk menunjukkan reverse yang berarti gir untuk pergerakan mundur. Pada mobil dengan transmisi automatic digunakan istilah P (Park) untuk parkir, D (Drive) untuk mengemudikan (maju) kendaraan secara normal, 2 (2nd/second gear) untuk mengunci transmisi pada gir ke dua dengan tujuan mendapatkan torsi yang tinggi, L (Low gear) atau 1 (1st/first gear) untuk mengunci transmisi pada gigi ke satu, umumnya digunakan saat tanjakan atau turunan sangat curam, dan R Reverse untuk pergerakan mundur.
Transmisi semi-otomatis
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan sensor elektronik, prosesor dan aktuator untuk memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi. Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Transmisi semi otomatis juga digunakan pada mobil-mobil sport mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang terkadang ditempatkan pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.
Pemakaian lain
Motor bebek yang beredar di Indonesia pada awal tahun 1970an sampai sekarang umumnya menggunakan transmisi semi-otomatis yang sederhana, motor bebek sangat populer pada waktu itu baru belakangan ini mulai diproduksi dan dipasarkan motor transmisi otomatis seperti digunakan pada Yamaha Mio, Honda Vario.
[sunting] Nama dagang transmisi semi otomatik
- Quickshift - Renault
- 2-tronic - Peugeot
- Allshift, Twin Clutch SST - Mitsubishi
- C-Matic - Citroën (Citroën CX dan Citroën GS)
- Easytronic - Opel
- Durashift EST - Ford
- Dualogic - Fiat
- MultiMode, SMT (Semi Manual Transmission) - Toyota
- I-SHIFT - Honda
- SensoDrive or EGS or BMP - Citroën
- Speedgear - Fiat
- Selespeed - Alfa Romeo, Fiat
- Softouch - Smart
- Sportronic - Mitsubishi
- Duo Select - Maserati
- Automatic Stickshift - Volkswagen
- Sequentronic - Mercedes-Benz
- SMG / SSG - BMW
- S-Tronic - Audi
- DSG (Direct Shift Gearbox) - Seat, Škoda, Volkswagen
- DCT - Volkswagen, Bugatti, Koenigsegg
- PDK (Porsche Doppelkupplungen) - Porsche
- AMT (Automated Manual Transmission) - Proton
Sistem transmisi
stem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400 | ||
---|---|---|
Gir nomor | Rasio gir | RPM pada poros keluar transmisi |
1 | 3.769 | 1.167 |
2 | 2.049 | 2.147 |
3 | 1.457 | 3.020 |
4 | 1.000 | 4.400 |
5 | 0.838 | 5.251 |
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
Transmisi otomatis
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda VariModa transmisi otomatik
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
- P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
- R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
- N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
- D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
- 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
- 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :
- 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi top gear.
- O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.